PROJECT STOP

PENGANTAR

Diperkirakan 80% dari sampah di laut berasal dari daratan, dengan 50% berasal hanya dari lima negara perekonomian di Asia: Tiongkok, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut, konsumsi plastik juga ikut meningkat melampaui pengembangan sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia mengumumkan komitmen tegas untuk mengurangi tingkat plastik laut negara sebesar 70% pada tahun 2025. Project STOP bertujuan untuk mendukung komitmen tersebut.

1 JUTA

SEKITAR 1 JUTA TON SAMPAH PLASTIK DARI INDONESIA BOCOR KE LAUT SETIAP TAHUN

750

INDONESIA MERUPAKAN RUMAH UNTUK KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT TERTINGGI DI DUNIA, TERMASUK 750 JENIS KARANG

Tantangan
Tantangan

750

INDONESIA MERUPAKAN RUMAH UNTUK KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT TERTINGGI DI DUNIA, TERMASUK 750 JENIS KARANG

90%

KETIKA KARANG TERKONTAMINASI PLASTIK MENYEBABKAN MENINGKATNYA KEMUNGKINAN TERKENA PENYAKIT DARI 4% SAMPAI 90%

Tantangan

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia telah mengumumkan komitmen tegas untuk mengurangi tingkat sampah plastik di laut Indonesia sebesar 70% pada tahun 2025 dan membuat Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut.

Tercapainya komitment tersebut bergantung pada pesatnya percepatan sistem pengelolaan sampah di tingkat kota, digabungkan dengan kebijakan sistem di tingkat tertentu, pendanaan, perubahan perilaku, serta inovasi dalam rencana pendekatan

Project STOP bertujuan untuk mendukung pencapaian komitmen ini dengan menanggulangi sistem pengelolaan sampah tradisional “mengambil-memakai-membuang” dan menciptakan solusi persampahan sirkuler yang lebih bersih yaitu melalui daur ulang sampah.

Tantangan
Tantangan

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia telah mengumumkan komitmen tegas untuk mengurangi tingkat sampah plastik di laut Indonesia sebesar 70% pada tahun 2025 dan membuat Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut.

Tercapainya komitment tersebut bergantung pada pesatnya percepatan sistem pengelolaan sampah di tingkat kota, digabungkan dengan kebijakan sistem di tingkat tertentu, pendanaan, perubahan perilaku, serta inovasi dalam rencana pendekatan

Project STOP bertujuan untuk mendukung pencapaian komitmen ini dengan menanggulangi sistem pengelolaan sampah tradisional “mengambil-memakai-membuang” dan menciptakan solusi persampahan sirkuler yang lebih bersih yaitu melalui daur ulang sampah.

SAATNYA

BERTINDAK

PROJECT STOP

PENDEKATAN KAMI

Proyek ini bekerja sama dengan kota dan pemerintah untuk membangun sistem pengelolaan limbah yang efektif dan lebih merata yang menghilangkan kebocoran plastik ke lingkungan dan lautan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat lokal.

PROJECT STOP

MITRA