Dari kiri ke kanan: Staf Kementerian, Anton Wolfsberger-Wakil Presiden Global Packaging & Circular Economy di Borouge, Rofi Alhanif-Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah di Kemenkomarves, Laura Gonzales-Legal Resident Officer di USAID, Tomsi Tohir-Inspektorat Jenderal Kemendagri, Rut Kruger Giverin-Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Abdullah Azwar Anas-Menteri PANRB, Ipuk Fiestiandani-Bupati Banyuwangi, Markus Horcher-Direktur Sustainability & Public Affairs di Borealis, Anhony Berthold-Senior Advisor di Borealis, Widharmika Agung-Partner di Systemiq.

 

TPS Baru Dibuka di Banyuwangi Melalui Perluasan Program Project STOP

  • Peresmian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) baru di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur mewakili capaian kunci dalam membangun sistem pengelolaan sampah sirkular berbasis kabupaten yang pertama di Indonesia, sebagai bagian dari rencana perluasan Project STOP Banyuwangi Hijau.
  • Menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini, TPS baru tersebut akan mengelola pengangkutan sampah dan pemilahan dari rumah tangga di kabupaten tersebut, termasuk untuk di daur ulang, dengan kapasitas harian untuk mengolah hingga 84 ton sampah.
  • TPS tersebut akan mengumpulkan sampah, termasuk 3.300 ton sampah per tahun dalam skala penuh di tahun 2025.

Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 18 September 2023— Pada Sabtu, 16 September 2023, Project STOP dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meresmikan salah satu Tempat Pengolahan Sampah (TPS) terbesar di Kecamatan Songgon. Dibangun dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, fasilitas tersebut merupakan capaian signifikan dalam menuju terbentuknya sistem pengelolaan sampah sirkular yang dipimpin oleh kabupaten di Indonesia.

Sorotan Kunci:

  • TPS ini akan mengolah pengangkutan sampah dan pemilahan sampah dari rumah tangga dari kabupaten tersebut untuk di daur ulang.
  • Kapasitas pengolahan harian mencapai 84 ton sampah.
  • Diantisipasi untuk menciptakan sekitar 200 lapangan pekerjaan pada 2025 dan melayani lebih dari 250.000 penduduk.
  • Hingga tahun 2025, TPS tersebut berupaya untuk mengumpulkan 23.000 ton sampah, termasuk 3.300 ton plastik.

Dibentuk oleh Borealis dan Systemiq, dengan dukungan luas dari pemerintah pusat dan kabupaten, insitutsi internasional, akademisi dan sektor privat, Project STOP Banyuwangi berfokus untuk menghasilkan dampak yang terukur di lapangan. Sejak awal implementasi di tahun 2017, inisiatif ini telah diperluas di kabupaten Banyuwangi. TPS baru ini merupakan bagian dari rencana perluasan Banyuwangi Hijau, bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada hingga 2 juta orang, di semua lokasi Project STOP dan kemitraan reginal, menciptakan 1.000 pekerjaan penuh waktu dan mengumpulkan 230.000 ton sampah, termasuk 25.000 ton plastik.

"Kebocoran plastik ke laut, tanah, dan udara dapat dicegah dengan bekerja sama erat dengan semua pemangku kepentingan. Melalui inisiatif Project STOP Banyuwangi (Banyuwangi Hijau), kami bekerja sama untuk membuat perbaikan nyata terhadap kesehatan lingkungan lokal dan masyarakat yang tinggal di Banyuwangi,” kata Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi. “Kami berharap infrastruktur ini dapat membentuk implementasi sistem pengelolaan sampah melingkar dan menjadi patokan bagi daerah-daerah lain di Indonesia."

Untuk pembangunan TPS, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalokasikan lebih dari 1,5 hektar lahan dalam fase pertama program di Banyuwangi. Sistem pengelolaan sampah sirkular ini dirancang untuk mendukung implementasi Rencana Induk Pengelolaan Sampah Padat Pemerintah Banyuwangi, yang dikembangkan bersama oleh institusi di Banyuwangi, Program Clean Cities Blue Ocean (Program CLOCC), dan Project STOP.

"Sejak kami mendirikan Project STOP bersama Systemiq pada tahun 2017, kami telah mendirikan sistem pengelolaan sampah di Muncar, Pasuruan, dan Jembrana sebagai fase pertama. Berdasarkan pembelajaran yang kami peroleh di tiga lokasi pertama, kami sekarang akan memperluas cakupan Project STOP ke wilayah Banyuwangi. Selain itu, kami berharap bahwa Project STOP bisa menjadi inspirasi dan panduan bagi program lain untuk mempercepat pembentukan ekonomi sirkuler dan menghindari kebocoran sampah ke lingkungan," ujar Thomas Gangl, CEO Borealis.

"Project STOP di Banyuwangi ini mencerminkan kemitraan yang berkesinambungan antara kami dengan Pemerintah Kabupaten dan lembaga pemerintah lokal lainnya, dengan dampak dan manfaat yang meningkat bagi lingkungan dan penduduk setempat. Kami berharap hal ini menjadi contoh bagi Kabupaten-kabupaten di seluruh negara dan kami berterima kasih kepada para pendana dan mitra kami atas komitmen berkelanjutan mereka," kata Ben Dixon, Pimpinan Material dan Ekonomi Sirkular di Systemiq.

TPS mutakhir ini dilengkapi peralatan untuk mengelola sampah organik dan non-organik. Sampah organik akan diproses menjadi kompos, sementara sampah non-organik akan disortir dan dipindahkan ke industri daur ulang.

Pencapaian Project STOP Banyuwangi dapat secara besar-besaran diatribusikan atas kerjasama yang sukses dan kemitraan yang erat dengan berbagai lembaga pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dan Mitra Strategis Project STOP termasuk Pemerintah Norwegia, Accenture, Borouge, USAID, dan Partnering for Green Growth and the Global Goals (P4G).

Informasi selengkapnya tentang Project STOP:
Website: www.stopoceanplastics.com
Temukan kami secara online: Twitter | YouTube | LinkedIn | Instagram

 

Tentang Project STOP

Diluncurkan pada tahun 2017 oleh Borealis dan Systemiq, Project STOP (STop Ocean Plastics) bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah melingkar yang efektif di daerah-daerah berkebutuhan khusus di Asia Tenggara. Inisiatif ini mendukung kota-kota dengan keahlian teknis untuk mencapai nol kebocoran sampah, meningkatkan daur ulang, membangun program-program yang ekonomis berkelanjutan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mengurangi dampak buruk sampah yang tidak tertangani terhadap kesehatan masyarakat, pariwisata, dan perikanan. Kemitraan kota pertama dibentuk pada tahun 2017 di kota Muncar, Jawa Timur, diikuti oleh Pasuruan, Jawa Timur, dan Jembrana, Bali. Pada bulan Februari 2022, Project STOP Muncar dikelola pemerintah setempat dan masyarakat. Pada bulan Maret 2023, Project STOP Pasuruan diserahkan kepada pemerintah dan masyarakat, dan pada bulan Juni 2023, Project STOP Jembrana sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah kabupaten setempat.

Sekarang program ini berkembang ke kabupaten Banyuwangi—menggabungkan model sistem sampah tingkat kabupaten dengan pengumpul bahan menjadi solusi daur ulang dan pengelolaan sampah sirkuler yang dapat mengubah ekonomi sampah.

Informasi selengkapnya tentang Project STOP:
Website: www.stopoceanplastics.com
Temukan kami secara online: Twitter | YouTube | LinkedIn | Instagram

 

Tentang Borealis
Borealis adalah salah satu penyedia solusi poliolefin terdepan dan berkelanjutan di dunia. Di Eropa, Borealis juga merupakan pemimpin inovatif dalam daur ulang poliolefin dan produsen utama bahan kimia dasar. Kami memanfaatkan keahlian polimer dan pengalaman puluhan tahun kami untuk menawarkan solusi material bernilai tambah, inovatif, dan sirkular untuk industri utama seperti produk konsumen, energi, perawatan kesehatan, infrastruktur, dan mobilitas.

Beroperasi di lebih dari 120 negara dan kantor pusat di Wina, Austria, Borealis mempekerjakan sekitar 6.000 orang. Pada tahun 2022, kami menghasilkan laba bersih sebesar EUR 2,1 miliar. OMV, perusahaan minyak dan gas internasional yang berbasis di Austria, memiliki 75% saham kami. Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC), yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), memiliki 25% sisanya.

Dalam menemukan kembali hal-hal penting untuk kehidupan yang berkelanjutan, kami membangun komitmen kami terhadap keselamatan, karyawan kami, inovasi dan teknologi, serta keunggulan kinerja. Kami mempercepat transformasi ke ekonomi sirkular poliolefin dan memperluas jejak geografis kami untuk melayani pelanggan kami di seluruh dunia dengan lebih baik. Operasi kami ditambah dengan dua usaha patungan penting: Borouge (dengan ADNOC, berkantor pusat di UEA); dan Baystar™ (dengan TotalEnergies, berbasis di AS).

www.borealisgroup.com | www.borealiseverminds.com

 

Tentang Systemiq
Systemiq didirikan pada tahun 2016 untuk mendorong pencapaian Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dengan mengubah pasar dan model bisnis dalam lima sistem utama: alam dan pangan, material dan sirkularitas, energi, kawasan perkotaan, dan keuangan berkelanjutan. Bersertifikat B-Corp, Systemiq menggabungkan penasihat strategis dengan pekerjaan berdampak tinggi di lapangan, dan bermitra dengan bisnis, keuangan, pembuat kebijakan, dan masyarakat sipil untuk mewujudkan perubahan sistem. Systemiq memiliki kantor di Indonesia, Inggris, Prancis, Belanda, dan Brasil. Cari tahu lebih lanjut di www.systemiq.earth.

 

Leave a Reply

This site uses cookies to store information on your computer. By using this site you agree to our use of cookies. View more
Accept
Deny