Dengan menjadi mitra strategis di Project STOP, Siegwerk secara aktif mendukung upaya penyediaan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia untuk mengatasi kebocoran sampah plastik di lingkungan, sebagai bentuk komitmen untuk mendorong implementasi industri pengemasan global yang sirkular.

Siegburg, Jerman, Juli 28, 2020. – Siegwerk, salah satu penyedia global untuk tinta cetak untuk kemasan dan label, menjadi mitra strategis Project STOP, sebuah inisiatif di garis depan, yang didirikan bersama oleh Borealis dan SYSTEMIQ, yang merancang, mengimplementasikan, dan mengukur solusi ekonomi sirkular untuk polusi plastik di lautan di kawasan Asia Tenggara. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Project STOP telah bekerja dengan berbagai mitra di sektor industri dan pemerintah untuk merancang, mengimplementasikan, dan meningkatkan skalabilitas dari solusi ekonomi sirkular untuk mencegah polusi sampah plastik. Saat ini, Siegwerk bergabung dengan jaringan maupun para pelaku yang berkomitmen untuk mendukung penyediaan solusi yang tepat di Indonesia.

Setiap tahunnya, sekitar 12 juta sampah plastik berakhir di lautan dan berdampak pada kesehatan masyarakat, pendapatan dan mencemari lingkungan. Diperkirakan, 50% puing sampah yang berada di laut berasal dari lima negara di Asia: Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Dengan konsumsi tahunan yang mencapai lebih dari 6 juta ton plastik dan diestimasikan kebocoran sampah plastik di laut mencapai 1 juta toh tiap tahunnya, Indonesia adalah kontributor kedua dari sampah plastik di lautan. Merespon hal tersebut, pemerintah Indonesia membuat Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut di tahun 2017, sebagai bentuk komitmen untuk mengurangi 70% sampah plastik di lautan hingga 2025. Project STOP memiliki empat tujuan utama, yaitu: nol persen kebocoran sampah ke lingkungan; menciptakan sistem pengelolaan sampah yang melingkar, mendorong keberlanjutan ekonomi, dan memberikan manfaat bagi komunitas lokal melalui penciptaan lapangan kerja baru dan mengurangi dampak dari pegelolaan sampah yang tidak dikelola dengan baik dan mempengaruhi kesehatan masyarakat, pariwisata, maupun perikanan.

Inisiatif ini bekerja berdampingan dengan pemerintah dan dinas lingkungan hidup setempat, untuk berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah yang berbiaya rendah dan sirkular melalui pola kemitraan kota di Indonesia. “Kami sangat percaya bahwa ekonomi sirkular adalah bagian dari solusi untuk masalah persampahan global saat ini, dan kami melihatnya sebagai tanggung jawab kami sebagai pelaku di tingkat global untuk secara aktif mendukung realisasi dari model ekonomi ini”, jelas Alina Marm, Kepala Pusat Edaran Ekonomi Lingkar di Siegwerk. “Sebagai mitra strategis Project STOP, kami sekarang dapat memenuhi komitmen kami dengan cara memberdayakan masyarakat lokal, dengan membangun sistem ekonomi sirkular untuk mengatasi masalah pencemaran sampah plastik. Tujuan keseluruhan dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan tingkat daur ulang, mencapai nol persen kebocoran sampah plastik di lautan dan menciptakan manfaat sosial bagi masyarakat lokal. Inisiatif yang dilakukan menggabungkan percepatan sistem pengelolaan sampah di tingkat kota dengan mendorong kebijakan tingkat sistem, investasi, perubahan perilaku dan inovasi dalam pendekatan desain bahan. Melalui kerjasama dengan Project STOP, kami memiliki peluang untuk menjadi bagian aktif dari inisiatif yang berdampak pada perubahan sistem agar secara konkret dapat mendukung wilayah dengan layanan pengelolaan sampah yang terbatas dan memiliki tingkat kebocoran sampah plastik yang tinggi dengan membangun infrastruktur, memberdayakan proses sirkular, dan mendorong perubahan perilaku ” tambah Ralf Hildenbrand, Presiden dan Anggota Dewan Siegwerk di wilayah Amerika.

Indonesia memainkan peran penting bagi Siegwerk, karena negara ini adalah rumah bagi banyak karyawan dan pelanggan perusahaan tersebut. Dengan satu lokasi kerja di Tangerang dan satu blending center di Surabaya, perusahaan ini mengetahui banyak tentang tantangan dalam industri kemasan di Indonesia. Hari ini, Project STOP mendukung tiga kota di Indonesia dengan tingkat kebocoran plastik laut yang sangat tinggi: Muncar, sebuah lokasi dengan komunitas nelayan pesisir di Banyuwangi, Pasuruan, sebuah kota pesisir yang terletak di Jawa, pulau terbesar keempat di Indonesia (dan hanya 70 km dari pusat pencampuran Siegwerk di Surabaya), dan Jembrana, yang terletak di pantai barat laut Bali.

Hingga saat ini, lebih dari 55.000 orang sudah mendapatkan manfaat dari pengumpulan sampah, sebagian besar untuk pertama kalinya. Project STOP telah mengumpulkan hampir 5.000 ton limbah (650 ton plastik) dan menciptakan lebih dari 90 pekerjaan penuh waktu. Melalui kerja-kerjanya di Muncar, Pasuruan dan Jembrana, Project STOP akan menjangkau hingga 450.000 orang dan mencegah 40.000 ton lsampah (4.700 ton diantaranya adalah sampah plastik) bocor ke lingkungan setiap tahun, menumbuhkan lapangan kerja lokal dan memberikan solusi dan inovasi yang dapat direplikasi di kota-kota lainnya.

“Kami sangat percaya bahwa masalah kompleks seperti polusi sampah plastik di lautan hanya dapat diatasi melalui kemitraan di sepanjang rantai nilai,” jelas Alfred Stern, CEO Borealis. “Memiliki Siegwerk sebagai mitra strategis Projek STOP akan membantu mempercepat keberhasilan perluasan kemitraan kota kami di Indonesia dan memberikan dukungan bagi upaya penanganan sampah plastik lebih lanjut di kawasan ini.”

“Bersama dengan Borealis, kami sangat senang menyambut Siegwerk sebagai mitra strategis kami, yang meliputi Kementerian Luar Negeri Norwegia, Nestlé, Aliansi untuk Mengakhiri Sampah Plastik, dan Borouge,” kata Joi Danielson, Direktur Program Asia dan Mitra di SYSTEMIQ. "Komitmen mereka untuk mengakhiri pencemaran plastik di lautan akan memberi manfaat bagi kota-kota dan komunitas tempat Project STOP bekerja."

Sebagai perusahaan yang dikelola oleh keluarga dengan sejarah yang panjang, Siegwerk telah lama menyadari tanggung jawabnya kepada generasi masa depan dan berkomitmen kuat untuk selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekologis, sosial dan ekonomi tanpa mengorbankan sumber daya bagi generasi mendatang. Keberlanjutan berarti kemajuan untuk Siegwerk. Itulah sebabnya perusahaan ini berusaha keras untuk secara aktif mendorong transformasi strategisnya menjadi perusahaan solusi pengemasan sirkuler dan digital dengan terus meningkatkan kontribusi bisnisnya bagi keberlanjutan ekologi, dan solusinya secara konkret mendukung tersedianya pendekatan ekonomi sirkular di seluruh industri pengemasan. Kemitraannya dengan Project STOP hanyalah contoh lain dari aktivitas ekstensif perusahaan untuk lebih jauh membentuk masa depan industri kemasan yang berkelanjutan. Saat ini, Siegwerk telah memiliki rekam jejak yang kuat dalam proyek pengembangan khusus pelanggan untuk solusi pengemasan sirkular yang dapat meningkatkan tingkat daur ulang, memungkinkan pengomposan, atau mengurangi kebutuhan untuk penggunaan plastik dan bahan baku tidak terbarukan lainnya. Dengan pemahaman fungsional dan teknis dari tinta dan pernis yang dikombinasikan dengan jaringan mitra yang kuat dan pengetahuan terintegrasi di sepanjang rantai nilai pengemasan, Siegwerk mendukung pelanggannya menuju model industri yang lebih melingkar. Selain itu, perusahaan ini secara aktif menggabungkan kekuatan di sepanjang rantai nilai untuk inisiatif industri lainnya, seperti mis. CEFLEX atau Circular Economy Initiative Deutschland (CEID) untuk membantu mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Pelajari lebih lanjut tentang perusahaan ini di https://www.siegwerk.com/en/circular-economy.html

Tentang Siegwerk

Siegwerk, sebuah perusahaan milik keluarga generasi keenam, adalah salah satu produsen internasional terkemuka untuk tinta cetak dan menyediakan solusi untuk pengemasan, label, dan katalog. Dengan pengalaman lebih dari 180 tahun, perusahaan ini memiliki keahlian yang kuat dan pengetahuan tentang banyak prosedur pencetakan. Jaringan manufaktur dan layanan global memastikan pelanggan memperoleh hasil yang konsisten dan layanan berkualitas tinggi. Sesuai dengan filosofi perusahaan "Tinta, Hati & Jiwa," Siegwerk mencari kerja sama jangka panjang dengan mitra bisnisnya. Siegwerk mempekerjakan sekitar 5.000 orang di seluruh dunia di lebih dari 30 organisasi negara dan bermarkas di Siegburg dekat Cologne. Informasi lebih lanjut tentang Siegwerk dapat ditemukan di www.siegwerk.com

Tentang Project STOP

Diluncurkan pada tahun 2017 oleh Borealis dan SYSTEMIQ, Project STOP (Stop Ocean Plastics) bekerja dengan sejumlah kota untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif untuk menghilangkan kebocoran plastik ke laut dan menciptakan sistem ekonomi sirkuler di Asia Tenggara. Didukung oleh mitra industri dan pemerintah, Project STOP bertujuan untuk mencapai nol persen kebocoran sampah ke lingkungan, mendaur ulang lebih banyak plastik, berkelanjutan secara ekonomi, dan menciptakan manfaat, termasuk pekerjaan bagi masyarakat lokal. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang inisiatif ini, silakan kunjungi www.stopoceanplastics.com atau ikuti kami di Twitter @endoceanplastic.

Tentang Borealis
Borealis is a leading provider of innovative solutions in the fields of polyolefins, base chemicals, fertilizers and melamine. With its head office in Vienna, Austria, the company currently has more than 6,900 employees and operates in over 120 countries. Borealis generated EUR 8.1 billion in sales revenue and a net profit of EUR 872 million in 2019. Mubadala, through its holding company, owns 64% of the company, with the remaining 36% belonging to Austria-based OMV, an integrated, international oil and gas company. Borealis provides services and products to customers globally, in collaboration with Borouge, a joint venture with the Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) and with Baystar™, a joint venture with Total in Texas, USA. www.borealisgroup.com.

Leave a Reply

This site uses cookies to store information on your computer. By using this site you agree to our use of cookies. View more
Accept
Deny